Pada awal tahun 2022, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo melantik tiga Duta Besar yang akan menjadi perwakilan Indonesia dalam menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara yang telah ditunjuk sebagai tempat sang duta besar bertugas. Salah satu diantara 3 Duta Besar itu adalah Fientje Maritje Suebu, yang mengemban tugas sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBPP) Indonesia di Selandia Baru sekaligus Kerajaan Tonga, Samoa, Niue dan juga Kepulauan Cook. Posisi ini menjadikannya sebagai perempuan pertama dari Papua yang berhasil menyandang jabatan duta besar. Lahir di Sentani, Fientje juga merupakan anak dari seorang Kepala Suku/Ondoafi di Papua. Terlahir menjadi anak perempuan satu-satunya dinatara 5 orang saudara pria membuat Fientje mendapat didikan keras dari sang ayah dan juga saudara-saudaranya. Walaupun dibesarkan dalam keluarga Ondoafi yang sangat kental akan adat istiadat dan budaya patriaki-nya, bapak Fientje tetap mendukung anak-anaknya untuk terus belajar menimba ilmu. Ini menjadi dorongan bagi Fienjte untuk belajar dan berusaha sebaik mungkin. Setelah menyelesaikan kuliahnya di Universitas Cenderawasih, Fienjte melanjutkan pendidikann di Jakarta, tepatnya di Sekolah Dinas Luar Negeri dengan mengambil kursus Diplomatik Junior.
Perjalanan karier Fientje sebagai PNS diplomat itu diawali ketika bergabung dengan Kementerian Luar Negeri pada 1986. Saat itu, namanya masih Departemen Luar Negeri. Selama kurang lebih 36 tahun menjalankan tugas sebagai PNS diplomat. Bekerja di Departemen Luar Negeri adalah titik awal perjalanannya dalam hubungan diplomatik antar negara. Selama kurang lebih 36 tahun menjalankan tugas sebagai PNS diplomat, selain bertugas di sejumlah unit di Kementerian Luar Negeri, saya juga berkesempatan ditugaskan di beberapa negara, antara lain di Zimbabwe, Belgia, India, Kanada, dan kini di Selandia Baru. Tercatat, Fientje memiliki banyak pengalaman seperti menjadi penasihat Menteri Kedubes RI di Ottawa, bekerja menjadi Konselor Kantor Perwakilan RI di Brussel hingga menjadi Wakil Direktur Kasubdit Direktorat Kerjasama Intra dan Kawasan Amerika dan Eropa. Sebelum dilantik sebagai Duta Besar Selandia Baru, Fientje menjabat sebagai Wakil Kepala Perwakilan di Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk India. Jabatan tersebut diduduki sejak Februari 2018. Pada Juli 2021, DPR menyatakan Fientje lolos uji kelayakan dan kepatuhan sebagai Duta Besar. Dikatakan pada Kompas.com, bergelut di dunia diplomasi sekaligus menjadi ibu dari tiga anak diakuinya bukan hal yang mudah. Sebab, profesi ini mengharuskan dirinya untuk berpindah ke negara lain setiap beberapa tahun sekali. Salah satu tantangannya adalah beradaptasi dengan berbagai sistem pendidikan di negara tempatnya bertugas. Kendati demikian, ibu tiga anak ini tetap mendapat dukungan dari sang suami.
Dalam wawancanya dengan Warta Pemeriksa, Fientje mengatakan terkait waktu bersama keluarga, ia mencoba menyeimbangkan dengan meluangkan waktu cuti untuk jalan-jalan bersama keluarga. Dalam penempatan di Belgia dan Kanada, ia dan keluarga menyempatkan untuk roadtrip ke beberapa negara tetangga. Fientje juga berupaya pada akhir pekan untuk bisa berkumpul bersama keluarga atau di hari libur lainnya. Sebagai perempuan Papua Pertama yang menjadi Duta Besar merupakan kebanggan tersendiri bagi Fientje. Dengan prestasinya ini menunjukkan perempuan Papua juga bisa berdaya. Ia yakin perempuan Papua mampu menjadi agen perubahan di bidangnya masing-masing. Tidak hanya menduduki posisi eksekutif, legislatif dan yudikatif, tetapi yang terpenting mampu bersaing dalam era globalisasi.